Tulisan
ini aku kutip dari bapak Fadholan yang mengampu mata kuliah bahasa arab. Dari
sekian banyak manusia di muka bumi ini, tak dapat dipungkiri lagi semuanya
pasti punya mimpi. Selalu terbayang di benak kita, yang mungkin tak lagi bisa
kita tuliskan “will be…” yang berisi mimpi-mimpi kita. Namun itu semua tak akan
bisa menjadi sebuah kenyataan jika kita tak berpikir, “How to get it”, tentang
langkah-langkah yang harus kalian lakukan untuk mencapainya dan apa yang harus
dipelajari untuk bisa menuju ke sana. Jadikan mimpi itu menjadi kenyataan.
Untuk
itu manfaatkan waktumu, berpikirlah bagaimana kita bisa menjadi orang yang bisa
mencapai pada titik disiplin waktu. Orang yang mudah mengantuk survei
membuktikan mayoritas mereka pasti miskin. Miskin disini jangan diartikan hanya
miskin harta, namun miskin dalam segala hal diantaranya; miskin ilmu, miskin
hati, bahkan miskin kepercayaan. Hal ini berbanding terbalik dengan orang yang
kaya. Kebanyakan dari mereka lebih mempunyai rasa optimisme yang tinggi, selalu
ada lompatan untuk melompat ke depan. Contohnya saja, ketika terbit suatu buku
bacaan, besoknya lagi telah ada buku yang baru terbit lagi, anak kecil tumbuh
menjadi dewasa.
Karena lompatan-lompatan inilah
jangan sampai kita menjadi golongan orang yang tertinggal. Contohnya saja
ketika ada orang yang meskipun sudah rajin membaca buku bahkan terus-menerus
belajar, namun tetap tidak bisa mengejar ketertinggalan, biasanya orang yang
pesimis lebih memilih tidur. Inilah contoh realya orang yang miskin
kepercayaan, tidak mempunyai rasa optimism akan kemampuannya. Hidupnya selalu
dibayangi oleh kepesimisan.
Menurut filosofi ilmu, kalau kita
tidak mengejar dan melompat maka kita akan ketinggalan sementara dunia akan
tetap dan terus berjalan. Di sisi lain jangan pernah beranggapan ingin
tenar/terkenal karena aktivis, carilah sesuatu yang lebih bermanfaat bila ada
suatu kegiatan yang bertabrakan.
Sebenarnya etikalah yang
mencerminkan diri kita, karena etika lebih dari segalanya dibandingkan dengan
kepandaian, bahkan kecerdasan kita. Jadikanlah ilmu-ilmu yang kita dapatkan itu
menjadi sebuah hikmah dan bermanfaat. Karena hanya kitalah yang mampu merubah
nasib kita, nasib baik atau buruknya bukan tiba-tiba muncul tapi berikhtiar dan
berdo’a.
Tenanglah, kau tak sendiri!
Masing-masing sedang berjuang di muka bumi ini. Berjuanglah! Dan kau akan
mendapatkan kehidupanmu yang begitu indah dengan bimbingan Ilahi. Berjuanglah
tanpa henti untuk mencari makna kehidupan dan bermimpilah karena mimpi itulah
yang akan mengantakan kita pada kesuksesan yang hakiki.(pipit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar